Showing posts with label Entepreneur. Show all posts
Showing posts with label Entepreneur. Show all posts

Sunday, October 30, 2011

Cara Memulai Wirausaha

I Learned that courage was not the absence affear, but the triumph over it. The brave man is not he who does not feel afraid, but he who conquers that fear. - Nelson Mandela

Sebagian besar orang merasa ragu dan takut untuk memulai suatu wirausaha / bisnis karena beranggapan bahwa wirausaha / bisnis itu memerlukan modal yang besar, ruang yang luas, dan harus menyedikan lokasi khusus untuk tempat usaha. Padahal bisnis bisa dilakukan darimana saja, bahkan bisa dilakukan sambil tetap bekerja sebagai karyawan atau mengurus anak dan keluarga.

Membuat bisnis itu artinya kita harus benar-benar siap terjun bebas. Siap gagal, dan ketika bisnis itu gagal telan semua pahitnya dan mulai lagi. Keuntungan membuat bisnis antara lain memperkaya pengalaman, membuat lebih kreatif, ulet, tahan banting, dan bertanggung jawab. Selain itu kita juga dapat membuka lapangan kerja baru buat orang lain dan memperoleh tambahan penghasilan yang bisa saja jauh lebih besar daripada gaji ketika kita bekerja sebagai karyawan. Lalu bagaimana “start point” untuk mewujudkan wirausaha / bisnis?

  1. Lakukan hal yang dicintai.
    Keberhasilan tergantung dengan seberapa besar Anda mencurahkan hati terhadap bisnis tersebut. Hasrat yang besar karena Anda mencintai apa yang Anda lakukan akan menjadikan Anda seorang yang ahli dan gigih.
  2. Dari kehidupan sehari-hari
    Banyak pengusaha mendulang keuntungan dengan menjual hal-hal yang sepele yang kita temukan sehari-hari. Hal-hal yang sebenarnya penting namun orang malas untuk melakukannya. Buatlah bisnis yang pelanggan/pembeli malas melakukannya, atau tidak punya waktu untuk itu. Misalnya bisnis menyewakan tanaman untuk pertemuan atau acara-acara kawinan.
  3. Hobi
    Jadikan hobi sebagai suatu bisnis. Akan semakin menyenangkan jika kita tidak hanya sekedar melakukan hobi tetapi juga bisa menuai keuntungan dari hobi yang kita lakukan tersebut.
  4. Ahli dalam suatu bidang
    Jika pintar dalam suatu bidang tertentu misalnya ahli dalam berbahasa Inggris atau merangkai bunga, Anda dapat membagi ilmu tersebut sekaligus memperoleh keuntungan dari sana. Anda bisa membuka tempat kursus atau sebagainya meski hanya di rumah.
  5. Membeli hak jual
    Anda dapat membeli hak jual produk dari suatu perusahaan, apabila Anda tidak tahu apa yang harus dijual. Produk itu bisa berupa makanan atau barang. Pemberi hak jual biasanya memberikan keleluasaan untuk mengatur jumlah modal Anda sendiri.
  6. Segera mulai
    Jangan menunggu waktu lama untuk berbisnis. Menunda-nuda bisa membuat semuanya urung terealisasi akibat factor mood. Segera bergerak ketika Anda sudah tahu akan menjual suatu produk dan beri nama yang khas agar konsumen mudah mengingatnya.
  7. Tes market
    Anda dapat melakukan tes market dengan cara mengamati perubahan gaya hidup, daya beli konsumen, dan selera konsumen. Siapa tahu Anda justru bis menjadi pencipta trend. Ketika pasar sudah menerima produk kita, pertahankan kualitasnya. Hasil yang akan dipasarkan pertama kali menjadi poin penting yang akan dinilai oleh pasar. Selanjutnya, tetap pertahankan dan tingkatkan kualitas produk Anda di kemudian hari. Dengan demikian, Anda tak perlu lagi mencari-cari konsumen karena konsumen lah yang akan mencari-cari Anda.
Percayalah, kamu tidak akan pernah tahu jika kamu tidak pernah mencoba. Jangan takut untuk mulai membuka usaha, saya yakin jika kamu teguh dalam menjalankan usaha baru kamu maka kamu akan mendapatkan hasil yang setimpal dengan apa yang telah kamu lakukan.

Humility about how little I know has encouraged me to listen more carefully and more wisely. - John Templeton


sumber

Wednesday, March 23, 2011

11 Kunci Kesuksesan

"Kesuksesan seseorang sekitar 30 persennya ditentukan oleh IQ, sisanya, ditentukan oleh EQ," begitu ucap Sani B. Hermawan, Psi., Direktur Lembaga Daya Insani, beberapa waktu lalu saat temu media. Sementara dalam buku "Emotional Intelligence", Daniel Goleman menuliskan, kesuksesan seseorang sebanyak 20 persennya ditentukan oleh IQ, sisanya adalah hal-hal lain.

Menurut Goleman, hal-hal lain itu adalah yang disebut kecerdasan emosional, seperti kemampuan untuk memotivasi diri, keteguhan menghadapi frustasi; untuk mengendalikan gejolak dan penundaan gratifikasi; meregulasi mood dan tidak membiarkan mood menghambat kemampuan berpikir; serta sifat empati dan mampu berharap.

Menurut Julie Jansen, pengarang "I Don't Know What I Want, But I Know It's Not This", ada 11 kunci kesuksesan seseorang, yakni:

1. Kepercayaan diri

Percaya pada diri sendiri bahwa ia mampu dan realistis memahami dan memperhitungkan keadaan. Sebuah sikap yang kebanyakan orang akan kagumi dalam diri orang lain dan berusaha keras untuk bisa memilikinya.

2. Keingintahuan
Menjadi orang yang bersemangat untuk mencari tahu banyak hal dan belajar, menunjukkan ketertarikan pada hal-hal yang tak terlalu jelas, selalu menjadi orang yang berkata, "Saya ingin mengetahui lebih banyak tentang...."

3. Pengambilan keputusan

Cerdas merangkum suatu hal atau mengambil keputusan dan melakukan keputusan itu, berani mengambil keputusan dan menentukan sesuatu saat terdesak meski tak memiliki segala informasi yang dibutuhkan.

4. Empati
Menunjukkan perasaan kepedulian dan memahami situasi, perasaan, dan motif orang lain, serta berusaha untuk mengerti apa yang mereka rasakan.

5. Fleksibilitas
Mampu mengambil alih, merespon positif terhadap perubahaan, bisa mengikuti arah, mudah beradaptasi, tidak kaku menghadapi pesan ganda.

6. Humor
Melihat diri sendiri dan dunia dengan rasa senang, tidak memandang hidup secara keseluruhan dan diri sendiri terlalu serius. Mampu tertawa dan menjadi orang yang menyenangkan bagi orang lain.

7. Kecerdasan
Mampu berpikir dan bekerja dengan cerdas serta tangkas. Cerdas dengan apa yang dihadapi, tidak mengubah keadaan, berencana sebelum beraksi, bekerja efisien, dan berfokus pada kualitas ketimbang kuantitas. Namun kecerdasan yang ini berbeda dari IQ.

8. Optimisme
Mengharapkan hasil terbaik dan menggali aspek positif dari sebuah situasi, melihat sesuatu dari hal yang positif ketimbang negatifnya.

9. Keteguhan
Memiliki gairah, energi, fokus, dan keinginan untuk bisa mendapatkan hasil yang diinginkan. Motivasi, ketekunan, dan kerja keras adalah aspek-aspek keteguhan ini.

10. Rasa hormat
Mengingat bahwa hal ini sama tak sulit seperti berusaha bersikap baik, melindungi harga diri orang lain, memperlakukan orang lain dengan sikap yang penuh kasih dan dengan sopan santun etika yang ada.

11. Mawas diri
Sebuah bentuk kesadaran diri yang memungkinkan Anda untuk meregulasi diri dengan memonitor diri, mengamati diri, dan mengubah proses berpikir dan sikap. Ini adalah sebuah dasar untuk mengerti diri sendiri. Namun, bedakan dengan terlalu memikirkan diri sendiri dan melihat diri dari segi negatif.
 
Yang mana dari kesebelas kunci ini yang menjadi kekuatan Anda? Jika tidak yakin, tanyakan kepada orang-orang terdekat Anda mengenai kekuatan atau kelemahan yang Anda miliki dari 11 kunci ini. Namun, perlu diingat, tidak semua orang memiliki semua hal di atas ini dengan kadar yang kuat semua. Hal-hal ini bisa terus dibangun dan dikuatkan.
 
malangbisnis.com

Sukses Mengembangkan Diri karena Menikmati Profesi

Setiap individu memiliki potensi besar yang bisa digali. Jangan heran jika melihat selebriti memiliki banyak peran dan profesi sekaligus. Sebagai penyanyi, bintang film, presenter, semua bisa. Bukan sekadar mencuri peluang dan memanfaatkan kesempatan saja penyebabnya, tetapi juga mengembangkan diri dengan melihat kapasitas dan kemampuan diri.

Pesinetron Vira Yuniar (29) memilih untuk mengembangkan dirinya tak hanya dengan bermain sinetron. Vira juga melakoni seni peran di atas panggung teater bersama sejumlah pemain teater kawakan seperti Renny Jayusman, Remy Sylado, dan Jose Rizal Manua. Berperan sebagai Tukiyem di pertunjukan Sandiwara Menyanyi di Gedung Kesenian Jakarta, Sabtu (5/2/2011) lalu, Vira berhasil membawakan dialog mengenai musik dan nyanyian.

"Ini pertama kalinya saya tampil di panggung teater. Saya diajak Remy Sylado," aku Vira kepada Kompas Female. Kunci sukses Vira dalam menjajal sesuatu yang baru dan berbeda ini adalah dengan memahami bahwa pekerjaannya masih punya akar yang sama, yakni seni peran. Namun memang teknik antara sinetron dan teater berbeda.

"Bermain teater memerlukan gerakan, gestur, dan terutama vokal yang berbeda," aku Vira, yang merasa kesulitan dengan penyesuaian atas kebutuhan vokal  pada teater. "Vokal harus powerful di teater," katanya.

Bagi Vira, menjalani sesuatu yang baru sah saja untuk pengembangan diri, asalkan dinikmati. Selain juga dengan mengenali sejauhmana kemampuan diri untuk memasuki area yang benar-benar baru tersebut. Untungnya, Vira melakoni dunia peran sejak puluhan tahun silam, jadi tak sulit melakukan penyesuaian dengan sandiwara di panggung dan tampil langsung di depan ratusan penonton.

Manfaat mengembangkan diri
Menjajal profesi atau peran baru bukan hanya membawa pengalaman berharga. Keberanian mengembangkan diri juga membuka kesempatan belajar dengan orang-orang besar dan jauh lebih berpengalaman di bidangnya. "Ada nilai plusnya kalau belajar dengan orang besar," jelas Vira. Apalagi jika mereka yang lebih berpengalaman menyambut dengan hangat dan mau mengajarkan kita hal-hal baru, lanjutnya. Namun meski mengaku bahwa teater memberikan seni tersendiri yang menarik, Vira menyatakan belum akan fokus menjadi pemain teater.

Tak ada salahnya mencoba pekerjaan yang berbeda asalkan dinikmati. Inilah pesan yang juga kentara dari pilihan Vira. Bagaimana dengan Anda?
 
 
malangbisnis.com

Kiat Promosi Produk yang Hemat dan Tepat Sasaran

Promosi dan pemasaran punya kontribusi penting terhadap usaha yang menjual produk, apalagi jasa. Biaya promosi yang tinggi kerapkali menjadi pertimbangan pemilik atau pengelola bisnis dalam memilah dan memilih jenis promosi. Meskipun diyakini promosi bisa mendorong penjualan, tetap saja pemilik usaha menginginkan adanya penghematan. Kini, ada solusi promosi yang ditawarkan situs pemberi voucher melalui sistem online.

Jika saat ini Anda tengah mengelola bisnis yang memenuhi gaya hidup masyarakat kota besar seperti restoran, spa, atau pusat hiburan, Anda bisa berpromosi bebas biaya melalui www.dealkeren.com. Pengeluaran yang Anda perlu siapkan adalah memberikan komisi 30-50 persen dari setiap voucher online yang terjual dari setiap transaksi yang disepakati perusahaan Anda dengan DealKeren.

"Negosiasi masih sangat terbuka untuk menentukan nilai komisi ini," jelas Adrian Suherman, Chief Executive Officer DealKeren. Manfaatnya, produk atau jasa perusahaan Anda bisa dipajang selama tiga hari hingga satu minggu di situs DealKeren tanpa membayar biaya promosi.

Pengalaman berpromosi hemat ini sudah dirasakan manfaatnya oleh Wahyu Sigit Gunawan, Operation Manager Brewhouse Resto & Home Beverage. Sigit mengatakan cara baru berpromosi melalui situs DealKeren menghemat biaya promosi lebih dari 50 persen. Jika biasanya harus mengeluarkan dana untuk beriklan, dengan cara ini Brewhouse hanya perlu memberikan voucher belanja dengan nilai tertentu, dan memberikan komisi kepada DealKeren sebagai pengelola situsnya.

"Pengunjung restoran meningkat 20 persen dari penjualan voucher. Namun fokusnya bukan pada peningkatan penjualan voucher saja, tetapi lebih kepada promosi yang tepat sasaran. Cara ini memberikan hasil yang lebih maksimal daripada pasang promosi sendiri," jelas Sigit, usai temu media bersama DealKeren, Kamis (10/2/2011) lalu di Brewhouse, Senayan City Jakarta. Voucher yang dijual online oleh Brewhouse melalui DealKeren berhasil terjual hampir 800 buah dalam dua hari saja.

Nilai lebih voucher online
Model promosi voucher online ala DealKeren ini memberikan nilai tambah bagi pebisnis atau pemilik usaha, klaim Adrian. Pertama, karena situs ini menyasar segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan pemilik bisnis. Karena itu, kata Adrian, pebisnis yang bisa menikmati keuntungan dari model promosi ini adalah mereka yang menjalani bisnis terkait kebutuhan gaya hidup masyarakat kota.
"Keluarga atau pasangan dengan penghasilan Rp 10-15 juta per bulan menjadi sasaran utamanya. Yakni mereka yang umumnya membelanjakan Rp 500.000 - 1 juta per bulan untuk makan di restoran atau kebutuhan lifestyle lainnya," jelas Adrian.

Nilai lebih kedua dari sistem ini adalah hasil yang terukur dan bebas risiko, lanjut Adrian. Artinya, promosi online bisa langsung dilihat hasilnya dari jumlah penjualan voucher. Dan manfaat yang ketiga bagi pebisnis adalah publikasi besar-besaran melalui situs yang fokus berjualan voucher online.

Tipe bisnis yang cocok dengan model promosi voucher online

* Bisnis yang memiliki pengeluaran tetap tinggi. Artinya, bisnis tersebut secara rutin harus mengeluarkan biaya listrik, sewa tempat, atau biaya tetap lainnya dalam jumlah yang sama. Jika bisnis bisa menarik lebih banyak pelanggan maka akan membawa keuntungan bagi bisnis tersebut untuk menutupi biaya tetap tadi.

* Bisnis jasa. Bisnis yang paling cocok untuk model promosi ini adalah bisnis bidang jasa. Bisnis yang menjual produk seperti elektronik misalnya tidak terlalu menguntungkan karena biasanya marginnya kecil.

* Bisnis lifestyle di kota besar. Karena mengandalkan jaringan internet dan produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan gaya hidup masyarakat kota, jadi bisnisnya pun harus yang berlokasi di perkotaan. "Penetrasi internet di kota besar lebih besar," kata Adrian, yang menyebutkan saat ini DealKeren baru menjajaki pasar Jakarta dan akan merambah ke 10 kota besar lainnya hingga pertengahan tahun 2011. Pertimbangan lain mengapa harus di kota besar juga terkait dengan model pembayaran online yang lebih akrab bagi masyarakat perkotaan.

Jika Anda tertarik menggunakan model promosi voucher online ini, pastikan profil dan karakter bisnis Anda memenuhi kriteria. Salah satu ukuran lainnya adalah pembeli voucher online ini kebanyakan (62 persen) adalah perempuan usia 24-35 tahun.

"Perempuan lebih menjadi penentu dalam kebiasaan berbelanja di sebuah keluarga. Bisa jadi ini faktor yang memengaruhi mengapa lebih banyak perempuan yang belanja voucher online," jelas Adrian. Sementara bicara jasa yang ditawarkan tak melulu untuk perempuan, tetapi juga untuk anak dan remaja, serta kaum laki-laki.

Keuntungan lain yang didapatkan pebisnis adalah, DealKeren akan melaporkan profil pembeli voucher kepada Anda sebagai merchant. Dengan begitu Anda bisa membaca kebutuhan pelanggan.

malangbisnis.com

8 Langkah Menuju Sukses Keuangan

Miliuner termuda Singapura, Adam Khoo, memberikan tips untuk mencapai kesuksesan finansial. Apa saja tipsnya? Menurut Adam, untuk meraih sukses dalam keuangan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menanamkan kepercayaan pada diri. "Percaya 10 tahun atau 5 tahun lagi kita bisa menjadi miliuner. Jika kita berpikir tidak bisa, tidak bisa, kita tidak akan pernah memulai," kata Adam dalam acara Wealth Academy di Hotel Aryadutha, Jakarta.
Langkah kedua, lanjut Adam, harus mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk yang menghalangi kita untuk sukses finansial. "Beberapa kebiasaan ada yang dapat membuat kita menjadi kaya ada yang membuat kita semakin susah," ujarnya.
Adapun kebiasaan yang membuat seseorang menjadi sukses finansial, kata Adam, adalah berinvestasi dan tidak mengundur-undur waktu untuk melakukan aksi. "Seorang miliuner meng-invest lebih banyak dari yang mereka belanjakan," katanya.

Lalu, apa saja yang merupakan bentuk investasi? Menurut Adam, investasi adalah segala bentuk pengalokasian dana yang kemudian dapat menambah uang, berbeda dengan belanja yang hanya mengurangi uang. "Edukasi? Itu investasi, membeli buku belajar finansial, itu investasi. Sementara membeli mobil mewah, itu belanja," katanya.

Selain memiliki kepercayaan dan kebiasaan miliuner, langkah yang kemudian harus dilakukan, ujar Adam, adalah menentukan tujuan atau target yang ingin dicapai. "Goal, berapa banyak uang yang kamu ingin miliki, kamu harus punya target untuk tahu bagaimana cara mencapai target itu," ungkap Adam.

Kemudian, tujuan tersebut harus diiringi dengan membuat perencanaan keuangan berupa strategi keuangan yang baik. Perencanaan keuangan tersebut, kata Adam, harus didukung dengan peningkatan pemasukan dan kontrol diri untuk tidak banyak membelanjakan uang. Selanjutnya, menurut Adam, tetap diperlukan berinvestasi yang kemudian dilengkapi dengan langkah proteksi. Memproteksi kondisi keuangan. "Investasi adalah keharusan," imbuh Adam.

malangbisnis.com