Showing posts with label Info Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Info Pendidikan. Show all posts

Wednesday, January 18, 2012

Aplikasi Penghitung Masa Kerja Pada PNS

Aplikasi ini dibuat untuk memudahkan seorang PNS dalam menghitung total masa kerja berlaku sampai dengan tanggal hari ini, berdasarkan setting time / date dari komputer yang bersangkutan.

Pengoperasian yang sangat mudah, bahkan untuk anak es-de sekalipun (input data hanya menggunakan scroll mouse). Hanya dengan memasukkan NIP dan tekan tombol "proses", maka akan didapat hasil kalkulasi berupa.

- TMT SK PNS
- Tanggal lahir
- Usia saat ini
- Jenis kelamin
- Tahun pensiun normal (56 th)
- Masa kerja TMT SK PNS
- Masa kerja honorer
- Jumlah masa kerja keseluruhan
- Sisa masa kerja (usia 56 th)

seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini, dengan meng-input sebuah NIP contoh.


Thursday, December 15, 2011

Simulasi Perakitan PC dan Laptop dengan Cisco IT-Essentials Virtual v4.0


Cisco IT Essentials Virtual Desktop dan Laptop v4.0 adalah software simulasi bagi Anda yang ingin belajar merakit Komputer Desktop dan Laptop. Disertai petunjuk mengenai pemasangan, detail hardware, dan lainnya. Cocok bagi Anda yang ingin belajar merakit atau membongkar komputer tanpa harus khawatir rusak.

Bagi anda yang sering mengoprek PC atau Laptop, pasti sudah tidak asing lagi dengan hardware - hardware yang terisntal didalam PC atau Laptop tersebut. Tetapi bagi seorang pemula, hardware - hardware tersebut mungkin suatu hal yang asing, mungkin baru pertama kali dilihat.

Biasanya orang hanya tahu nama dari sebuah hardware, tetapi secara fisik orang tidak pernah melihatnya, 

terutama bagi mereka yang baru mengenal Komputer. Selain mengenal semua hardware yang terinstal, software ini juga memberikan pengetahuan kepada user tentang merakit sebuah PC dan Laptop dari awal.
Software ini sangat cocok untuk para pengajar atau pelajar yang ingin mempelajari cara merakit sebuah PC atau Laptop. Dengan software ini anda tidak memerlukan hardware - hardware yang nyata untuk belajar merakit PC dan Laptop.

Aplikasi ini mungkin lebih cocok disebut sebagai Tutorial merakit PC dengan virtual PC, karena aplikasi ini ditujukan untuk itu. Tampilan aplikasi ini sangat mudah dan juga sangat detail dan hampir sama sepeti aslinya pada gambar hardwarenya.

Aplikasi tidak hanya memberikan petunjuk bagaimana dalam merakit sebuah PC, tetapi meng-ikutsertakan user dalam merakit-nya, dengan kata lain user yang merakit PC virtual ini. Silakan anda explore sendiri aplikasi ini untuk lebih jelasnya.

Jadi bagi yang ingin tahu caranya memasang sebuah hardware yang ada didalam casing anda, maupun cara merakit sebuah PC, aplikasi ini merupakan solusi yang tepat untuk anda, karena hanya dengan "manual book" bagi sebagian orang itu masih belum cukup.

Cara menjalankan Cisco IT-Essentials Virtual Desktop dan IT-Essentials Virtual Laptop cukup extract file hasil download terus double clik file "Index" 

Cisco IT-Essentials Virtual Desktop v.4.0

Cisco IT-Essentials Virtual Laptop v.4.0


Simulasi Instalasi Sistem Operasi Windows XP




Catatan:
Software ini berbasis java berati berjalan di aplikasi Browser seperti IE, Mozzila, Chrome dsb, asal sudah terinstal Java Runtime dan Flashplayerjika tidak,..maka tidak akan terbuka/berjalan.

Friday, October 28, 2011

Menghitung Subnetting IP secara manual dan otomatis

Maksud judul diatas adalah perhitungan dengan manual dan menggunakan bantuan software.

A. Secara Manual 

Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
  5. Subnet
    192.168.1.0
    192.168.1.64
    192.168.1.128
    192.168.1.192
    Host Pertama
    192.168.1.1
    192.168.1.65
    192.168.1.129
    192.168.1.193
    Host Terakhir
    192.168.1.62
    192.168.1.126
    192.168.1.190
    192.168.1.254
    Broadcast
    192.168.1.63
    192.168.1.127
    192.168.1.191
    192.168.1.255
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
  5. Subnet
    172.16.0.0
    172.16.64.0
    172.16.128.0
    172.16.192.0
    Host Pertama
    172.16.0.1
    172.16.64.1
    172.16.128.1
    172.16.192.1
    Host Terakhir
    172.16.63.254
    172.16.127.254
    172.16.191.254
    172.16.255.254
    Broadcast
    172.16.63.255
    172.16.127.255
    172.16.191.255
    172.16..255.255
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 172.16.255.255

Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan ;)

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
  3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
10.0.0.0 10.1.0.0 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 10.254.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255 10.255.255.255

Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya ;)

Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2

Tahap berikutnya adalah silakan download dan kerjakan soal latihan subnetting. Jangan lupa mengikuti artikel tentang Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk memperkuat pemahaman anda dan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu terbatas.
Source Mas Rommy.

REFERENSI
  1. Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
  2. Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco Systems.
  3. Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004.
Berikut soal latihan, tentukan :
a) Alamat Subnet Mask,
b) Alamat Subnet,
c) Alamat Broadcast,
d) Jumlah Host yang dapat digunakan,
e) serta Alamat Subnet ke-3
dari alamat sebagai berikut:
1. 198.53.67.0/30
2. 202.151.37.0/26
3. 191.22.24.0/22
Saya coba berhitung-hitung seperti demikian ;-)
1. 198.53.67.0/30 –> IP class C:
Subnet Mask: /30 = 11111111.11111111.11111111.11111100 = 255.255.255.252
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22 – 2 = 2 host
Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
jadi blok Subnet: 0, 4, 8, 12, dst…
Host dan broadcast yang valid:

Maka dari perhitungan diperoleh:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.255.252
  • Alamat Subnet: 198.53.67.0, 198.53.67.4, 198.53.67.8, 198.53.67.12, … , 198.53.67.252
  • Alamat Broadcast: 198.53.67.3, 198.53.67.7, 198.53.67.11, 198.53.67.15 … 198.53.67.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 64×2 = 128
  • Alamat Subnet ke-3: 198.53.67.8
2.202.151.37.0/26 -> IP class C
Subnet Mask: /26 = 11111111.11111111.11111111.11000000 = 255.255.255.192
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 22 = 4 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet: 256 – 192 = 64, blok berikutnya: 64+64 = 128, 128+64 = 192
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 64, 128, 192
Host dan broadcast yang valid:
Maka dari perhitungan diperoleh:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.255.192
  • Alamat Subnet: 202.151.37.0, 202.151.37.64, 202.151.37.128, 202.151.37.192
  • Alamat Broadcast: 202.151.37.63, 202.151.37.127, 202.151.37.191, 202.151.37.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 4×62 = 248
  • Alamat Subnet ke-3: 202.151.37.128
3.191.22.24.0/22 –> IP class B
Subnet Mask: /22 = 11111111.11111111.11111100.00000000 = 255.255.252.0
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22– 2 = 2 host
Jumlah Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 4, 8, 12, 16, dst…
Alamat host yang valid:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.252.0
  • Alamat Subnet: 191.22.24.0, 191.22.24.4, 191.22.24.8, …, 191.22.24.252
  • Alamat Broadcast: 191.22.24.3, 191.22.24.7, 191.22.24.11, …, 191.22.24.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 2×64 = 128
  • Alamat Subnet ke-3: 191.22.24.8

B. Secara Otomatis Menggunakan Software

Nah lho dari bacaan diatas kira-kira sudah paham belum? Nah sekarang lebih praktis lagi yaitu menggunakan IP Subnet Calculator for Windows  

Silakan Download  IP Subnet Calculator disini:


From Ziddu


System Requirements
Any Windows computer with the .NET 2.0 Framework


SCREEN SHOT IP Subnet Calculator



The FREE TechExams.net IP Subnet Calculator is a very easy to use tool for calculating, printing and saving, IP subnets.

Version 1.0 supports the following features:


  • Calculate prefix, mask, subnets and hosts based on IP address and any of the former
  • Display class, network, broadcast, first host and last host for current IP address
  • Calculate list with network and broadcast addresses and valid host ranges for all subnets
  • Save list of all subnets to TAB delimited text file
  • Print list of all subnets in network
  • Recognizes Private addresses
  • Recognizes APIPA addresses
  • Recognizes Loopback addresses
  • Recognizes Supernets
  • Always on top 'pushpin'
  • Show binary results



System Requirements
Any Windows computer with the .NET 2.0 Framework




Sunday, July 10, 2011

2 PTN Indonesia Masuk 20 Besar Asia

Kedua perguruan tinggi itu adalah Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada.

Kiprah perguruan tinggi di dunia maya kembali diperbarui oleh 4ICU (www.4icu.org), yang dikenal dengan World Universities Web Ranking.

Sebanyak 10.200 perguruan tinggi di 200 negara dievaluasi berdasarkan tiga kriteria, yaitu Google Pagerank, Yahoo Inbound links, dan Alexa Traffic Rank. Hasil pemeringkatan dirilis setiap semester, yaitu pada Januari dan Juli.
Pada data terbaru yang dirilis 6 Juli 2011, dua perguruan tinggi Indonesia berhasil masuk dalam daftar 20 universitas terpopuler untuk wilayah Asia, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Adapun jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang dievaluasi adalah sebanyak 154 perguruan tinggi, atau naik sebanyak 3 PT dibandingkan edisi Januari 2011, yang tercatat sebanyak 151 PT.  Hanya ITB yang masuk ke dalam daftar Top 100 dunia, yaitu urutan ke-44. Selebihnya, termasuk UGM yang masuk ke dalam daftar 20 PT terbaik di Asia, tidak mampu menyusup ke dalam daftar bergengsi tersebut.

Berikut ini daftar 10 perguruan tinggi terpopuler di Indonesia menurut 4ICU (Juli 2011):
1. Institut Teknologi Bandung (ITB)
2. Universitas Gadjah Mada (UGM)
3. Universitas Indonesia (UI)
4. Institut Pertanian Bogor (IPB)
5. Universitas Gunadarma
6. Universitas Diponegoro (UNDIP)
7. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)
8. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
9. Universitas Sebelas Maret (UNS)
10. Universitas Sumatera Utara (USU).

Dibandingkan pemeringkatan sebelumnya (Januari 2011), terjadi beberapa perubahan signifikan. Misalnya, UI yang sebelumnya bertengger di peringkat kedua berhasil disalip UGM. Sementara IPB lompat jauh dari peringkat 12 ke peringkat 4, mengungguli Gunadarma, UNDIP, ITS, UPI, UNS, dan USU.
Jika menilik komposisi perguruan tinggi negeri dan swasta, hanya tersisa Gunadarma yang menghuni daftar 10 besar. Sementara Universitas Bina Nusantara (Binus) yang sebelumnya berada di peringkat 8, posisinya merosot ke peringkat 19.

Pada edisi kali ini, jawara dunia masih diraih oleh MIT. Ia berhasil melengserkan jawara sebelumnya, Stanford University, yang turun ke peringkat 4. Amerika Serikat menguasai sepuluh besar dunia, dan hanya menyisakan satu perguruan tinggi di peringkat ke sepuluh, yaitu University of Cambridge dari Inggris.

Untuk wilayah asia, dominasi China juga merambah ke popularitas di dunia maya. China mewakilkan enam perguruan tingginya di sepuluh besar Asia, yang dipimpin oleh Peking University. Sedangkan Jepang hanya menempatkan satu PT, yaitu Keio University yang menempati urutan ketiga di Asia.

National University of Singapore menjadi wakil dari Asia Tenggara yang berhasil masuk Top 10 Asia, yaitu pada peringkat kelima. Dua PT lainnya yang masuk Top 10 Asia berasal dari India. Hanya dua PTN Indonesia berhasil masuk Top 100 Asia, yaitu ITB di peringkat 11 dan UGM di peringkat 17.



vivanews

Thursday, March 31, 2011

Mengapa dan Bagaimana Open Source di Dunia Pendidikan




Jakarta - Membawa open source ke dunia pendidikan memang bukan perkara mudah. Apalagi jika berurusan dengan pendidikan atas setingkat universitas.

Salah satu alasan tak mudahnya membawa open source adalah latar belakang mahasiswa yang telah terbiasa dan nyaman dengan produk proprietary. Dan karena itu perubahan ke open source membutuhkan usaha yang lebih keras.

Langkah pertama sebelum mengajak beralih menggunakan open source adalah membuka pemikiran. Hal utama untuk membuka pikiran yang paling tepat adalah memberikan jawaban dari pertanyaan, mengapa.

Mengapa para siswa/mahasiswa harus beralih ke open source?

Dunia kerja

Membantah kalimat bahwa open source lebih banyak digunakan di dunia pekerjaan adalah hampir mustahil. Di banyak pencari pekerjaan, sebagian besar mensyaratkan seorang pelamar memiliki kemampuan di bidang open source –baik disadari maupun tidak.

Jika anda berkunjung ke situs-situs pencari kerja, maka anda akan menemukan banyak sekali pekerjaan semacam PHP programmer, system administrator, J2EE programmer, database administrator, dan lain sebagainya. Sebagian besar adalah produk open source.

Gartner, sebuah perusahaan periset di bidang informasi dan teknologi, dalam riset terakhirnya yang dirilis Februari lalu mengungkapkan bahwa lebih dari 50% organisasi dan perusahaan besar telah menggunakan produk open source untuk lingkungan pekerjaan mereka.

Dengan memiliki kemampuan di bidang open source tentu saja akan membuka kesempatan yang lebih besar bagi seorang lulusan untuk mendapatkan pekerjaan.

Belajar bersama

Dunia open source adalah dunia komunitas. Dengan kekuatan komunitas inilah open source dapat berkembang sedemikian pesat dan besar.

Linux kernel, MySQL, Java, WordPress, Blender adalah contoh nyata kekuatan komunitas di mana masing-masing personal belajar bersama dengan yang lain untuk membuat sebuah produk berkualitas dan lebih baik.

Dengan belajar bersama seseorang akan dikenal dan menjadi semakin mahir dalam bidang tertentu. Dan tidak hanya itu, semakin seseorang mahir dan terbukti kemampuannya dalam sebuah komunitas dia akan semakin dikenal oleh banyak orang dan akan mendapat kesempatan lebih banyak. Ada banyak nama yang dapat disebut dari suksesnya proyek open source yang telah mereka buat.

Kebebasan/Freedom

Salah satu misi paling mulia yang dimiliki open source adalah free. Free dalam dunia open source tidak selalu berarti gratis, melainkan lebih tepat jika disebut freedom/bebas. Itulah mengapa terdapat istilah FOSS (Free/Open Source Software)/FLOSS (Free/Libre/Open Source Software) selain istilah Open Source Software.

Satu alasan utama Richard Stallman membuat Free software movement dan GNU adalah keinginannya untuk bisa bebas menggunakan sistem yang dimilikinya.

Dengan open source seseorang bisa mengintip kode, mengubah dan menjadikannya lebih baik dari sebelumnya. Dengan membaca kode yang ada seseorang tahu dengan pasti apa yang dilakukan sistem ketika ia dijalankan.

Open Source juga dapat dibisniskan

Membiarkan kode terbuka tidak berarti produk tersebut tidak dapat dijual. Siapapun yang membuat sebuah software open source dapat menjualnya, baik bentuk produk maupun support.

Red Hat, sebuah perusahaan ternama di dunia open source akhir Februari lalu berhasil membukukan keuntungan sebesar 244,8 juta dolar Amerika untuk masa kuartal keempat saja.

Sebuah nilai keuntungan yang luar biasa untuk perusahaan open source. Hal ini mematahkan teori yang mengatakan bahwa open source dan bisnis tidak bisa menjadi kawan.

Bagaimana memulainya?

Mulailah dengan hal kecil seperti berpindah menggunakan aplikasi office ke OpenOffice.org atau LibreOffice. Gunakan GIMP untuk editing foto dan cobalah Blender untuk membuat animasi.

Blender adalah aplikasi editing animasi yang luar biasa. Beberapa contoh film animasi yang dibuat dengan Blender dapat dilihat di http://www.blender.org/features-gallery/movies/.

Bagi programmer atau peminat pemrograman cobalah untuk membuat proyek program yang dibutuhkan oleh orang lain dan membuat mereka merasa terbantu. Atau bisa juga proyek yang berguna untuk organisasi-organisasi non-profit sebagai tahap awal.

Dari hal kecil inilah setelah itu dilanjutkan dengan yang lebih besar secara bertahap.

Bergabunglah dengan komunitas dan jadilah aktif. Dengan bergabung dengan komunitas, anda akan mendapatkan dukungan dan tidak merasa berjalan sendirian.

Untuk membuka jalan lebih lebar bergabunglah juga dengan komunitas open source internasional sehingga akan mendapatkan lebih banyak keuntungan. Keaktifan seseorang dalam sebuah komunitas akan menjadikan dirinya dikenal dan lebih merasa tertantang untuk menjadi lebih baik.

Cari lebih banyak tantangan. Orang bijak mengatakan hidup tanpa tantangan itu hampa. Nah, agar perjalanan di dunia open source tidak hampa carilah lebih banyak tantangan dan usahakan untuk menyelesaikan tantangan tersebut.

Jangan menyerah. Di tengah perjalanan mungkin akan ada masalah yang terjadi. Error di sana-sini dan lain sebagainya. Inilah gunanya memiliki teman di komunitas. Berkonsultasilah dengan orang terpercaya dan jadikan pengalaman yang didapat sebagai database yang menjadikan anda lebih pintar.

Ketika tengah disibukkan dengan menyelesaikan berbagai tantangan inilah, tanpa terasa anda telah menjadi seorang yang mahir dalam bidang open source dan membuat kawan-kawan anda merasa iri.

Semoga sukses dan teruslah semangat!




http://www.detikinet.com/read/2011/03/31/151141/1605785/398/mengapa-dan-bagaimana-open-source-di-dunia-pendidikan?i991101105