Meneruskan perjalanan panjang seri teratasnya, Galaxy S II hadir tak hanya dengan kinerja andal tapi juga tampilan menggoda.
Setelah sukses dengan Galaxy S, Samsung kembali menggebrak dengan Galaxy S II yang jauh lebih maju dari seri sebelumnya.
Pada penjualan perdananya, sebanyak 1.200 unit ponsel ludes disikat para penggemar gadget. Mereka ingin menjadi orang pertama di Indonesia yang memiliki smartphone berjuluk “Super Smartphone” ini.
Hal ini tidaklah mengherankan karena sejak awal, Galaxy S II memang ditujukan sebagai smartphone berbasis Android yang cukup bertenaga (dengan sejumlah fasilitas pendukung terbaik di kelasnya).
Sebagai otak penggerak seluruh sistem, dipakai Samsung Exynos 4210. Ini merupakan prosesor dual-core yang dikembangkan sendiri oleh Samsung.
Pada dasarnya, Exynos mirip dengan prosesor lainnya seperti Apple A5, Nvidia Tegra 2, dan TI OMAP4 yang berbasis dua buah inti ARM Cortex A9. Namun yang membedakan adalah kecepatan Cortex A9 pada Exynos berjalan pada level 1,2 GHz, sedangkan pesaingnya hanya berkecepatan 1 GHz. Inilah alasan mengapa Exynos 4210 merupakan SoC mobile tercepat saat ini terutama dari segi raw performance unit prosesornya.
Sesuatu yang berbeda juga muncul dari unit olah grafisnya. Bila selama ini Anda cukup mengenal nama-nama seperti Adreno dari Qualcomm atau PowerVR SGX di Galaxy S pertama, di Samsung Galaxy S II, sisi grafisnya dipercayakan pada Mali-400 MP buatan ARM.
Disebut sebagai prosesor grafis multi-core, konsep “core” pada Mali-400 ini lebih mengacu kepada unit pemroses pixel shader (fragment processor) dan bukan pada kesatuan unit inti grafis itu sendiri. Itu sebabnya tersedia varian 2 core dan 4 core dari Mali-400. Pada Samsung Galaxy S II, digunakan varian 4-core sehingga kinerja grafis terutama 3D menjadi maksimal.
Dari sisi eksterior, yang paling cepat menarik perhatian tentu saja bagian mukanya yang ditempati layar berukuran 4.3 inci. SGS II menggunakan Super AMOLED+ yang selain meningkatkan kualitas tampilan, juga menekan konsumsi daya dibandingkan dengan Super AMOLED di generasi sebelumnya. Masih dengan resolusi yang sama, 800x480, kerapatan piksel pada layar SGS II mengalami penurunan akibat ukuran layar yang membesar (4,3 inci vs 4 inci).
SGS II kinijuga lebih ramping dengan tebal hanya 8,5 mm dengan bagian belakang (terutama penutup baterai) dirancang bertekstur karbon. Fungsinya, selain untuk mencegah selip, juga untuk memberikan kesan keren. Namun, ada catatan penting mengenai penutup baterainya ini, yakni, Anda harus berhati-hati ketika melakukan buka tutup. Pasalnya, tutup baterainya ini amat tipis sehingga gampang patah.
Seperti biasa, Samsung membekali jajaran smartphone Galaxy mereka dengan antarmuka khas yakni TouchWiz. Pada SGS II, TouchWiz 4.0 menghiasi sistem Android 2.3.3 yang berjalan amat mulus dengan sejumlah kustomisasi fungsionalitas. Juga disertakan beberapa shortcut fungsi seperti Wi-Fi, Bluetooth, dan GPS pada layar Notification. TouchWiz 4.0 memudahkan akses notifikasi seperti SMS atau Mail langsung dari lockscreen tanpa harus membuka kunci (unlock).
Selain layarnya besar, berbekal komponen berkinerja tinggi, tak ada satupun game yang kami uji mengalami masalah. Yang unik, pemutar musik SGS II mendukung format lossless FLAC. Ini membuat para kolektor file audio format ini tak perlu repot-repot lagi melakukan konversi. Equalizer-nya juga dapat diatur sesuai selera penggunanya. Samsung Galaxy S II dibekali kamera 8 MP yang bisa diandalkan ketika Anda ingin mengabadikan momen tertentu. Selain itu, perangkat ini juga mampu merekam video Full-HD dengan bitrate tinggi 17 Mbps. Kualitas rekaman videonya merupakan salah satu yang terbaik untuk ukuran smartphone. Sayang, walau demikian, Anda tampaknya harus puas dengan suaranya yang mono.
Setelah sukses dengan Galaxy S, Samsung kembali menggebrak dengan Galaxy S II yang jauh lebih maju dari seri sebelumnya.
Pada penjualan perdananya, sebanyak 1.200 unit ponsel ludes disikat para penggemar gadget. Mereka ingin menjadi orang pertama di Indonesia yang memiliki smartphone berjuluk “Super Smartphone” ini.
Hal ini tidaklah mengherankan karena sejak awal, Galaxy S II memang ditujukan sebagai smartphone berbasis Android yang cukup bertenaga (dengan sejumlah fasilitas pendukung terbaik di kelasnya).
Sebagai otak penggerak seluruh sistem, dipakai Samsung Exynos 4210. Ini merupakan prosesor dual-core yang dikembangkan sendiri oleh Samsung.
Pada dasarnya, Exynos mirip dengan prosesor lainnya seperti Apple A5, Nvidia Tegra 2, dan TI OMAP4 yang berbasis dua buah inti ARM Cortex A9. Namun yang membedakan adalah kecepatan Cortex A9 pada Exynos berjalan pada level 1,2 GHz, sedangkan pesaingnya hanya berkecepatan 1 GHz. Inilah alasan mengapa Exynos 4210 merupakan SoC mobile tercepat saat ini terutama dari segi raw performance unit prosesornya.
Sesuatu yang berbeda juga muncul dari unit olah grafisnya. Bila selama ini Anda cukup mengenal nama-nama seperti Adreno dari Qualcomm atau PowerVR SGX di Galaxy S pertama, di Samsung Galaxy S II, sisi grafisnya dipercayakan pada Mali-400 MP buatan ARM.
Disebut sebagai prosesor grafis multi-core, konsep “core” pada Mali-400 ini lebih mengacu kepada unit pemroses pixel shader (fragment processor) dan bukan pada kesatuan unit inti grafis itu sendiri. Itu sebabnya tersedia varian 2 core dan 4 core dari Mali-400. Pada Samsung Galaxy S II, digunakan varian 4-core sehingga kinerja grafis terutama 3D menjadi maksimal.
Dari sisi eksterior, yang paling cepat menarik perhatian tentu saja bagian mukanya yang ditempati layar berukuran 4.3 inci. SGS II menggunakan Super AMOLED+ yang selain meningkatkan kualitas tampilan, juga menekan konsumsi daya dibandingkan dengan Super AMOLED di generasi sebelumnya. Masih dengan resolusi yang sama, 800x480, kerapatan piksel pada layar SGS II mengalami penurunan akibat ukuran layar yang membesar (4,3 inci vs 4 inci).
SGS II kinijuga lebih ramping dengan tebal hanya 8,5 mm dengan bagian belakang (terutama penutup baterai) dirancang bertekstur karbon. Fungsinya, selain untuk mencegah selip, juga untuk memberikan kesan keren. Namun, ada catatan penting mengenai penutup baterainya ini, yakni, Anda harus berhati-hati ketika melakukan buka tutup. Pasalnya, tutup baterainya ini amat tipis sehingga gampang patah.
Seperti biasa, Samsung membekali jajaran smartphone Galaxy mereka dengan antarmuka khas yakni TouchWiz. Pada SGS II, TouchWiz 4.0 menghiasi sistem Android 2.3.3 yang berjalan amat mulus dengan sejumlah kustomisasi fungsionalitas. Juga disertakan beberapa shortcut fungsi seperti Wi-Fi, Bluetooth, dan GPS pada layar Notification. TouchWiz 4.0 memudahkan akses notifikasi seperti SMS atau Mail langsung dari lockscreen tanpa harus membuka kunci (unlock).
Selain layarnya besar, berbekal komponen berkinerja tinggi, tak ada satupun game yang kami uji mengalami masalah. Yang unik, pemutar musik SGS II mendukung format lossless FLAC. Ini membuat para kolektor file audio format ini tak perlu repot-repot lagi melakukan konversi. Equalizer-nya juga dapat diatur sesuai selera penggunanya. Samsung Galaxy S II dibekali kamera 8 MP yang bisa diandalkan ketika Anda ingin mengabadikan momen tertentu. Selain itu, perangkat ini juga mampu merekam video Full-HD dengan bitrate tinggi 17 Mbps. Kualitas rekaman videonya merupakan salah satu yang terbaik untuk ukuran smartphone. Sayang, walau demikian, Anda tampaknya harus puas dengan suaranya yang mono.
Duet Exynos 4210 dan Mali-400 menjadi kunci utama keunggulan SGS II, di samping faktor lain seperti layar SAMOLED+dan kamera 8 MP. Kesemuanya ini memenuhi tagline-nya sendiri, yakni “Super Smartphone”.
Hasil Pengujian
Meski pada dasarnya menggunakan arsitektur yang sama, terbukti bahwa Samsung Galaxy S II unggul di semua uji atas Optimus 3D. Selisih skor yang berkisar di angka 20% didapat dari kecepatan prosesornya (lebih cepat 20%) dibandingkan OMAP 4430 yang ada di Optimus 3D.
Pengujian | Samsung Galaxy S II | LG Optimus 3D |
Quadrant Advanced Total | 3625 | 2854 |
Linpack Single Thread | 55.64 MFLOPS | 43.25 MFLOPS |
Multi Thread | 83.99 MFLOPS | 70.30 MFLOPS |
Smartbench 2011 Productivity | 3580 | 2962 |
Smartbench 2011 Games | 2396 | 2801 |
Spesifikasi Samsung Galaxy S II
Prosesor | Samsung Exynos 4210 1,2 GHz |
RAM | 1 GB |
Kartu grafis | ARM Mali-400 |
Internal storage | 16 GB |
Wireless | 802.11b/g/n WLAN, Bluetooth 3.0, GPS |
Kamera | Belakang : 8 megapiksel, Depan : 2 MP |
Lain – Lain | DLNA, Wi-Fi hotspot, Wi-Fi Direct, Gyrosensor, motion gesture, HDMI-out (via MHL A/V link) |
Layar | Super AMOLED+ 4.3” 480x800 piksel |
Bobot | 115 gram |
Sistem Operasi | Android 2.3.3 |
Garansi | 1 Tahun |
Situs Web | |
Harga kisaran* | Rp5.499.000 |
* Samsung Indonesia, (021); Minggu ketiga September 2011
Kamera
Hasil foto dan video dari kamera 8 megapiksel ini merupakan salah satu yang terbaik di kelasnya.
Penutup baterai ini bertekstur karbon, membantu memantapkan pegangan ketika menggunakan SGS II.
Plus : Kinerja tinggi, kualitas kamera bagus, multimedia andal
Minus : Tutup baterai ringkih, bodi belakang agak panas ketika komponen bekerja keras
Infokom
No comments:
Post a Comment