Dengan target pemakai entry level, Vandroid T1 lebih mengutamakan fasilitas dibandingkan spesifikasi tinggi yang kerap meningkatkan harga.
Di peta pasar komputer notebook, nama Advan mungkin lebih dikenal sebagai pemain lokal yang mengutamakan harga lebih terjangkau dibandingkan kinerja tinggi. Setidaknya resep ini terbukti sukses dengan larisnya produknya di pelosok tanah air.
Ya, merek Advan memang telanjur dikenal sebagai merek ekonomis yang disukai pengguna berdana terbatas. Tak heran bila komputer tablet baru mereka yang dilabeli Vandroid pun muncul dengan konsep serupa.
Vandroid T1 hadir dalam format komputer tablet berlayar 7” yang memang mulai populer di Indonesia. Berbekal nama Advan yang lebih dulu populer dengan produk notebook, Vandroid T1 muncul memperkenalkan diri sebagai komputer tablet berbasis Android.
Produk ini dikemas dengan gaya Advan sebagai produk ekonomis. Namun demikian, Vandroid hadir dengan fasilitas ala smartphone yang membuatnya bisa berfungsi layaknya ponsel (bertelepon dan SMS). Dengan harga sekitar Rp2,5 juta, komputer tablet ini bersaing dengan produk serupa dari ZTE Light dan Nexian Genius.
Seperti juga komputer tablet lainnya, Vandroid menyertakan fasilitas khas mulai dari koneksi 3G, WiFi, GPS, Bluetooth, dan layar sentuh 7” berbasis sistem Android 2.2 (Froyo).
Namun antarmuka dasar di Vandroid T1 terlihat amat mendasar. Sebabnya, personalisasi fasilitas tertentu yang bisa kita temukan di peranti yang lebih mahal tidak tersedia di sini. Bagi pemakai awam hal ini justru menjadi kurang menarik.
Vandroid T1 ditenagai prosesor Qualcomm ARM11 berkecepatan 600 MHz, diramu dengan RAM 256 MB dan chip grafis Adreno 200. Paket chip ini jelas tak bisa membuat komputer tablet ini berjalan kencang, terutama saat menjalankan game 3D seperti Asphalt terbaru.
Untuk aplikasi office dan Internet pun aktivitasnya kami anggap berjalan biasa saja. Apalagi layar resistifnya bisa membuat Anda sedikit kesal akibat responnya yang kurang peka dan mulus. Akan lebih baik jika pena stylus digunakan di sini.
Setelah mencoba banyak aktivitas di Vandroid T1, kami lebih suka menggunakan komputer tablet ini untuk aktivitas ringan dan berkomunikasi. Ada baiknya juga jika kita sering-sering menutup (kill) aplikasi dengan software Task Killer. Ini mengingat komputer tablet menjadi berjalan lamban jika kita sudah membuka banyak aplikasi.
Catatan skor uji di tabel menunjukkan betapa Vandroid T1 “kurang bertenaga”, terutama pada kemampuan yang melibatkan kinerja grafis. Namun kekurangan tersebut ditepis dengan kemampuan komputer tablet ini berkomunikasi layaknya ponsel. Mengingat kombinasi kinerja dan fasilitas yang saling melengkapi, Vandroid T1 kami anggap sebagai komputer tablet sederhana yang unggul dalam hal fasilitas dan harga yang terjangkau.
Di peta pasar komputer notebook, nama Advan mungkin lebih dikenal sebagai pemain lokal yang mengutamakan harga lebih terjangkau dibandingkan kinerja tinggi. Setidaknya resep ini terbukti sukses dengan larisnya produknya di pelosok tanah air.
Ya, merek Advan memang telanjur dikenal sebagai merek ekonomis yang disukai pengguna berdana terbatas. Tak heran bila komputer tablet baru mereka yang dilabeli Vandroid pun muncul dengan konsep serupa.
Vandroid T1 hadir dalam format komputer tablet berlayar 7” yang memang mulai populer di Indonesia. Berbekal nama Advan yang lebih dulu populer dengan produk notebook, Vandroid T1 muncul memperkenalkan diri sebagai komputer tablet berbasis Android.
Produk ini dikemas dengan gaya Advan sebagai produk ekonomis. Namun demikian, Vandroid hadir dengan fasilitas ala smartphone yang membuatnya bisa berfungsi layaknya ponsel (bertelepon dan SMS). Dengan harga sekitar Rp2,5 juta, komputer tablet ini bersaing dengan produk serupa dari ZTE Light dan Nexian Genius.
Seperti juga komputer tablet lainnya, Vandroid menyertakan fasilitas khas mulai dari koneksi 3G, WiFi, GPS, Bluetooth, dan layar sentuh 7” berbasis sistem Android 2.2 (Froyo).
Namun antarmuka dasar di Vandroid T1 terlihat amat mendasar. Sebabnya, personalisasi fasilitas tertentu yang bisa kita temukan di peranti yang lebih mahal tidak tersedia di sini. Bagi pemakai awam hal ini justru menjadi kurang menarik.
Vandroid T1 ditenagai prosesor Qualcomm ARM11 berkecepatan 600 MHz, diramu dengan RAM 256 MB dan chip grafis Adreno 200. Paket chip ini jelas tak bisa membuat komputer tablet ini berjalan kencang, terutama saat menjalankan game 3D seperti Asphalt terbaru.
Untuk aplikasi office dan Internet pun aktivitasnya kami anggap berjalan biasa saja. Apalagi layar resistifnya bisa membuat Anda sedikit kesal akibat responnya yang kurang peka dan mulus. Akan lebih baik jika pena stylus digunakan di sini.
Setelah mencoba banyak aktivitas di Vandroid T1, kami lebih suka menggunakan komputer tablet ini untuk aktivitas ringan dan berkomunikasi. Ada baiknya juga jika kita sering-sering menutup (kill) aplikasi dengan software Task Killer. Ini mengingat komputer tablet menjadi berjalan lamban jika kita sudah membuka banyak aplikasi.
Catatan skor uji di tabel menunjukkan betapa Vandroid T1 “kurang bertenaga”, terutama pada kemampuan yang melibatkan kinerja grafis. Namun kekurangan tersebut ditepis dengan kemampuan komputer tablet ini berkomunikasi layaknya ponsel. Mengingat kombinasi kinerja dan fasilitas yang saling melengkapi, Vandroid T1 kami anggap sebagai komputer tablet sederhana yang unggul dalam hal fasilitas dan harga yang terjangkau.
Hasil Pengujian
HTC Flyer | Advan Vandroid T1 | |
Smartbench 2011 – Productivity | 1522 | 226 |
Smartbench 2011 – Games | 2371 | 181 |
Linpack for Android | 55,964 MFLOPS | 4,435 MFLOPS |
NenaMark2 | 11,9 fps | - fps |
*skor makin tinggi makin bagus
Spesifikasi Advan Vandroid TI
Prosesor | Qualcomm MSM7227 ARM11 600 MHz |
RAM | 256 MB |
Kartu grafis | Adreno 200 |
Jaringan selular | GSM 850/900/1800/1900 MHz UMTS 850/2100 MHz |
Internal storage | 256MB NAND Flash + microSD 2 GB |
Wireless | WiFi (802.11 b/g/n), Bluetooth 2.1 + EDR, GPS, 3G/HSDPA-HSUPA |
Koneksi lain | Mini USB |
Kamera | 2 MP |
Layar | 7”/ 800x480 pixel (WVGA) Resistive touchscreen |
Bobot | 118 gram |
dimensi | 19,8 x 11,8 x 1,4 cm |
Situs Web | |
Garansi | 1 tahun |
Harga kisaran* | Rp2.500.000 (bundling Telkomsel) |
* Intech Surya Abadi, (021) 6583-0222 ; Minggu pertama Agustus 2011
Kamera belakang Untuk melengkapi kebutuhan merekam foto-video, sebuah kamera 2 megapixel sudah disediakan di punggung komputer tablet. Konfigurasi yang tersedia cukup luas mulai dari resolusi hingga efek.
Slot kartu Slot untuk kartu microSD dan kartu SIM diletakkan berdampingan dan mudah diakses. Dalam paket standar sudah disediakan kartu microSD berkapasitas 2 GB.
Reset darurat Jika komputer tablet berperilaku aneh (hang atau tak berjalan normal dan tetap berada dalam kondisi demikian meski sudah di-restart ulang), tusuk saja tombol reset tersembunyi ini.
Plus : Fasilitas cukup lengkap; ada panel navigasi; baterai awet; bobot ringan; harga terjangkau.
Minus : Kinerja lamban; Android Market kurang intuitif, layar resistive dan tidak multi-touch.
sumber : Majalah InfoKomputer
No comments:
Post a Comment